Sabtu, 1 Februari 2025 11:34:48 WIB
Eks Presiden Dewan Eropa Anjurkan Dialog yang Masuk Akal dan Penghormatan terhadap Filosofi Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo

Herman Van Rompuy, Mantan Presiden Dewan Eropa (CMG)
Chengdu, Radio Bharata Online - Mantan Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy, telah menyatakan rasa hormatnya yang mendalam terhadap filsafat Tiongkok dan minatnya yang besar untuk terlibat dalam dialog yang masuk akal dengan pihak Tiongkok.
Van Rompuy, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Belgia dari tahun 2008 hingga 2009 dan Presiden Dewan Eropa dari tahun 2009 hingga 2014, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV) bahwa ia adalah pengagum berat filsafat Tiongkok, dan sangat mendukung pertukaran dan dialog yang jujur, terbuka, dan masuk akal dengan Tiongkok yang didasarkan pada rasa hormat terhadap sejarah negara yang gemilang tersebut.
"Tentu saja, Tiongkok adalah negara yang hebat dalam banyak hal. Saya datang ke Tiongkok sebagai Presiden Dewan Eropa. Sekarang saya di sini bukan untuk misi politik, tetapi untuk berbicara tentang budaya dan dialog hebat antara Timur dan Barat. Saya pengagum berat filsafat Tiongkok. Beberapa tahun lalu, saya mengambil kursus filsafat Tiongkok di universitas tempat saya dulu belajar. Saya tidak tahu apakah banyak politisi yang akan melakukan ini, tetapi saya ingin mengatakan bahwa saya sangat menghormati budaya dan peradaban Tiongkok. Jadi ketika saya datang ke sini lagi, saya menemukan keadaan itu lagi, keadaan pikiran yang familier," ujarnya.
"Tentu saja, kita semua memiliki gagasan sendiri tentang seperti apa seharusnya masyarakat dan seperti apa seharusnya dialog dalam masyarakat, tetapi saya di sini bukan untuk memberi Anda ceramah. Secara umum, saya adalah orang yang sangat mendukung pertukaran dan dialog dengan Tiongkok, terutama dialog yang jujur, terbuka, dan bijaksana. Semua ini didasarkan pada rasa hormat terhadap sejarah Tiongkok yang gemilang. Kita sendiri memiliki peradaban berusia ribuan tahun. Dalam hal ini, Tiongkok dan UE serupa," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
