Rabu, 21 Desember 2022 14:12:3 WIB

Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi AS sudah melampaui 100 juta
International

Endro

Bagikan

Orang-orang memakai masker setelah pejabat kesehatan Kota New York mengeluarkan imbauan, yang mendesak warga New York untuk menggunakan masker saat kasus COVID-19, flu, dan RSV meningkat, New York, AS, 12 Desember 2022. /CFP

BEIJING, Radio Bharata Online - Ketika Amerika Serikat berjuang melawan banyak virus, jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di negara itu melampaui 100 juta pada hari Selasa, demikian menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Data menunjukkan bahwa jumlah kasus COVID-19 AS, naik menjadi 100.002.248 sejak pandemi merebak hampir tiga tahun lalu, dengan total 1.088.218 kematian.

Di tingkat negara bagian, California menduduki puncak daftar beban kasus, dengan lebih dari 11,6 juta kasus, diikuti oleh Texas 8,1 juta kasus, dan Florida 7,3 kasus terkonfirmasi.

Menurut perkiraan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, subvarian Omicron BQ.1 dan BQ.1.1, menyumbang sekitar 70 persen kasus COVID-19 baru di Amerika Serikat, pada 17 Desember, dengan varian BQ.1 diperkirakan mencapai 30,7 persen dari varian yang beredar, sedangkan BQ.1.1 diperkirakan mencapai sekitar 38,4 persen.

Amerika Serikat tetap menjadi negara yang paling parah terkena pandemi, dengan kasus dan kematian terbanyak di dunia, terhitung lebih dari 15 persen beban kasus global, dan lebih dari 16 persen kematian global.

Dr. Ashish Jha, koordinator tanggap pandemi Gedung Putih, kepada wartawan pada konferensi pers pekan lalu mengatakan, lonjakan COVID-19 di musim dingin hanyalah sebagian dari ancaman kesehatan yang dihadapi Amerika Serikat, karena flu dan respiratory syncytial virus (RSV) juga menyebar. Ketiganya dijuluki oleh beberapa dokter sebagai "triplemik". Menurut Dr. Jha, wabah flu musim ini adalah yang terburuk dalam satu dekade.

Menurut CDC, setidaknya ada 15 juta penyakit, 150.000 rawat inap, dan 9.300 kematian akibat flu sejauh musim ini. Tingkat RSV tetap pada rekor atau mendekati rekor tertinggi. RSV menyebabkan gejala seperti flu.

Meskipun ada vaksin yang tersedia untuk virus ini, penyakit ini bisa menjadi serius pada bayi dan orang dewasa yang lebih tua.

Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins, memperkirakan lebih dari tiga perempat tempat tidur ICU di AS akan ditempati selama libur Natal, tingkat yang sama dengan dua tahun lalu. (CGTN)