Jumat, 20 Juni 2025 13:52:5 WIB

Xi Jinping Bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru di Beijing

International

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, yang sedang berkunjung di Balai Agung Rakyat di Beijing pada hari Jum'at (20/6).

Xi mengatakan selama lebih dari 50 tahun sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik, hubungan Tiongkok-Selandia Baru telah bertahan terhadap perubahan situasi internasional dan kedua belah pihak selalu saling menghormati dan bergerak maju bergandengan tangan.

Hubungan Tiongkok-Selandia Baru selalu menjadi pelopor hubungan antara Tiongkok dan negara-negara Barat yang maju, memberikan manfaat nyata bagi rakyat di kedua negara, katanya.

Xi mengatakan bahwa saat kemitraan strategis yang komprehensif Tiongkok-Selandia Baru memasuki dekade kedua, kedua belah pihak harus bersama-sama mendorong pengembangan yang lebih besar dalam hubungan bilateral untuk membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat mereka.

Ia menekankan bahwa Tiongkok dan Selandia Baru harus menempatkan kerja sama pada posisi yang lebih menonjol dalam hubungan bilateral mereka dan memanfaatkan sepenuhnya kekuatan pelengkap masing-masing.

Ia menyerukan pendalaman kerja sama perdagangan dan investasi serta memanfaatkan potensi kolaborasi dalam inovasi ilmiah dan teknologi, respons perubahan iklim, infrastruktur, dan bidang lainnya.

Kedua belah pihak harus memperkuat pertukaran pendidikan, budaya, pemuda, antarmasyarakat, dan subnasional untuk memperkaya hubungan bilateral, kata Xi.

Tiongkok dan Selandia Baru tidak memiliki keluhan atau keterikatan historis, juga tidak memiliki benturan kepentingan mendasar, kata Xi.

Ia meminta kedua belah pihak untuk menjaga rasa saling menghormati, sepakat untuk berbeda, dan memandang serta menangani perbedaan dan ketidaksetujuan mereka dengan benar.

Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia dan peringatan 80 tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata Xi. Menurutnya, sebagai pembangun dan pembela tatanan internasional pasca-Perang Dunia II, Tiongkok dan Selandia Baru harus bersama-sama menjaga sistem internasional dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai intinya, mempertahankan sistem perdagangan multilateral dengan Organisasi Perdagangan Dunia sebagai intinya, menjaga keadilan dan kewajaran internasional, dan mendorong tatanan internasional yang lebih adil dan setara.

Luxon mengatakan hubungan Selandia Baru-Tiongkok sangat penting. Mengingat kedua negara telah menjalin kemitraan strategis yang komprehensif selama kunjungan kenegaraan Presiden Xi ke Selandia Baru pada tahun 2014, ia mengatakan di bawah arahan strategis para pemimpin kedua negara, kerja sama Selandia Baru-Tiongkok di berbagai bidang telah berkembang pesat.

Selandia Baru sangat mementingkan hubungannya dengan Tiongkok dan tetap berkomitmen pada kebijakan satu Tiongkok, kata Luxon.

Ia menyatakan kesediaan Selandia Baru untuk mematuhi rasa saling menghormati dan saling pengertian dengan Tiongkok dan mempertahankan pertukaran tingkat tinggi antara kedua belah pihak.

Selandia Baru siap untuk memperluas kerja sama dengan Tiongkok dalam perdagangan dan investasi, serta industri pertanian, perikanan, dan susu, dan mempertahankan pertukaran antarmasyarakat dan budaya yang erat dalam pariwisata dan pendidikan, serta mendorong pengembangan yang lebih besar dalam hubungan bilateral, katanya.

Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian, masyarakat internasional berharap Tiongkok memainkan peran yang lebih besar, kata Luxon. Ia mengatakan bahwa Selandia Baru bersedia untuk menjaga komunikasi dan koordinasi aktif dengan Tiongkok, menjaga sistem perdagangan multilateral, dan bersama-sama menanggapi tantangan global.

Ia juga menyuarakan dukungan Selandia Baru terhadap Tiongkok untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC pada tahun 2026.

Komentar