Senin, 16 Juni 2025 9:57:34 WIB

Resolusi damai melalui negosiasi tetap menjadi cara terbaik untuk memastikan sifat damai program nuklir Iran

International

AP Wira

NEW YORK, Radio Bharata Online - Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran menandai eskalasi baru yang berbahaya di Timur Tengah, kata seorang pejabat PBB kepada Dewan Keamanan selama sesi darurat yang diadakan pada  Jumat(13/6). 

Dewan menyetujui jadwal awalnya untuk menangani krisis yang berkembang pesat, juga mendengarkan kepala pengawas nuklir internasional yang didukung PBB, yang memperingatkan risiko serius terhadap stabilitas regional dan keselamatan nuklir.

Rosemary DiCarlo, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan politik dan pembangunan perdamaian, mengatakan kepada para duta besar bahwa dampak serangan tersebut sudah bergema.

"Saya menegaskan kembali kecaman Sekretaris Jenderal terhadap segala eskalasi militer di Timur Tengah," katanya, seraya mendesak Israel dan Iran untuk menahan diri secara maksimal dan "menghindari dengan segala cara agar tidak terjerumus ke dalam konflik regional yang lebih dalam dan lebih luas."

Ia juga mencatat bahwa eskalasi militer terjadi tepat saat "beberapa perkembangan diplomatik yang signifikan" sedang berlangsung, termasuk rencana dimulainya kembali perundingan Amerika Serikat-Iran di Oman pada akhir pekan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa Iran tidak akan hadir lagi.

DiCarlo mendesak para pihak untuk tetap menempuh jalur diplomatik.

"Resolusi damai melalui negosiasi tetap menjadi cara terbaik untuk memastikan sifat damai program nuklir Iran," katanya.

"Kita harus dengan segala cara menghindari konflik yang semakin besar yang akan menimbulkan konsekuensi global yang sangat besar."

Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa pabrik pengayaan percontohan di atas tanah di lokasi nuklir Natanz Iran telah dihancurkan, dan bahwa Iran telah melaporkan bahwa lokasi nuklir di Fordow dan Isfahan juga diserang. [CGTN]

Komentar