Rabu, 18 Juni 2025 11:44:17 WIB

Proyek itu telah meredakan kekurangan air bagi ribuan petani di sebuah desa di Kirgistan utara
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Penduduk Desa Ak-Olon di Wilayah Issyk-Kul di Proyek Irigasi yang Didanai Tiongkok (CMG)

Kirgistan, Radio Bharata Online - Proyek irigasi yang didanai Tiongkok telah meredakan kekurangan air bagi ribuan petani di sebuah desa di Kirgistan utara, membuka peluang ekonomi baru di wilayah tersebut.

Terletak hampir 200 kilometer dari ibu kota negara Bishkek, desa Ak-Olon di wilayah Issyk-Kul telah menderita kekurangan air untuk tanaman dan ternak.

Untuk membantu petani lokal, pemerintah Kirgistan memulai proyek senilai 32 juta dolar AS (sekitar 522,5 miliar rupiah) menggunakan dana dari hibah Tiongkok untuk membangun kembali sistem irigasi negara tersebut pada Mei 2018 di bawah kerangka Prakarsa Sabuk dan Jalan.

Pada tahun 2021, sistem irigasi telah selesai di tiga zona di oblast Issyk-Kul dan Batken, menambah 2.310 hektar lahan irigasi dan meningkatkan standar hidup penduduk setempat.

Penduduk desa Qolponbaeva Gulzat sekarang memiliki cukup air di depan pintunya untuk menyirami pohon sakuranya.

Meskipun pohon-pohon tumbuh subur sekarang, kekeringan masih menjadi masalah besar hampir sepanjang tahun, dengan curah hujan yang tidak menentu dan tidak menentu.

Dengan ketersediaan air yang lebih banyak berkat sistem irigasi, desa tersebut tampak lebih sibuk dari sebelumnya. Duo ayah dan anak ini telah memperluas lahan pertanian mereka hingga lebih dari 1.000 pohon buah.

Jumagul Mamytov mengatakan penjualan aprikotnya meningkat empat kali lipat sejak sistem irigasi mulai beroperasi, dengan peningkatan pendapatan yang membawa aspirasi baru bagi generasi berikutnya.

"Cucu perempuan saya sedang belajar bahasa Mandarin. Kami berharap dia akan belajar di Beijing suatu hari nanti," kata Mamytov.

Sistem irigasi yang telah direnovasi diharapkan dapat menyediakan pasokan air yang andal untuk 11.100 hektar lahan pertanian, yang akan memberi manfaat bagi lebih dari 20.000 penduduk.

"Ketika kanal selesai dibangun, banyak anak muda seperti saya kembali ke kampung halaman kami. Sekarang kami dapat tinggal dan bertani di tanah kami sendiri. Harapan kami adalah anak-anak kami akan memperoleh pengetahuan untuk membantu membangun negara kami," ujar penduduk desa bernama Duisheev Rinat.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner