Sabtu, 16 Agustus 2025 11:47:50 WIB
Menlu Tiongkok Desak Jepang Hadapi Sejarah secara Terbuka untuk Raih Rasa Hormat
International
Eko Satrio Wibowo

Wang Yi, Menteri Luar Negeri Tiongkok (CMG)
Anning, Radio Bharata Online - Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, mendesak Jepang untuk belajar dari sejarah agar mendapatkan rasa hormat dan menghindari kembali tersesat di jalan yang salah pada hari Jumat (15/8), peringatan 80 tahun penyerahan diri tanpa syarat Jepang dalam Perang Dunia II.
Wang, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menyampaikan pernyataan tersebut saat memberikan pengarahan kepada pers setelah Pertemuan Menteri Luar Negeri Kerja Sama Lancang-Mekong atau Lancang-Mekong Cooperation (LMC) ke-10, yang mengklarifikasi posisi Tiongkok terkait isu-isu sejarah.
Wang menegaskan kembali posisi Tiongkok pada hari khusus ini, dengan mencatat bahwa 80 tahun yang lalu, Jepang telah dikalahkan, menerima Proklamasi Potsdam, dan mengumumkan penyerahan diri tanpa syaratnya.
Menurutnya, perang agresi yang dilancarkan oleh militeris Jepang telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya, dan rakyat Jepang sendiri juga sangat menderita.
Serangkaian instrumen internasional, termasuk Deklarasi Kairo dan Proklamasi Potsdam, dengan jelas mendefinisikan tanggung jawab Jepang atas perang tersebut dan mewajibkan Jepang mengembalikan wilayah yang telah dicurinya dari Tiongkok, termasuk Taiwan, ujar Wang, seraya menambahkan bahwa hal ini merupakan hasil yang tak terbantahkan dari kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia dan merupakan bagian penting dari tatanan internasional pascaperang.
Namun, bahkan hingga hari ini, beberapa kekuatan di Jepang terus mengagungkan dan menyangkal invasi mereka, memutarbalikkan dan mengarang sejarah, bahkan berupaya merehabilitasi nama-nama penjahat perang, kata Wang.
Ia menunjukkan bahwa tindakan-tindakan tersebut tercela dan merugikan diri sendiri, menantang Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, tatanan internasional pascaperang, hati nurani manusia, dan rakyat dari semua negara pemenang.
Hanya dengan menghadapi sejarah secara langsung, rasa hormat dapat diraih; hanya dengan mengambil pelajaran dari sejarah, masa depan yang lebih baik dapat dieksplorasi; hanya dengan mengingat masa lalu, kembali tersesat di jalan yang salah dapat dihindari, kata Wang, seraya mendesak Jepang untuk membuat pilihan yang tepat.
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
