Rabu, 1 Mei 2024 18:45:17 WIB

Tiongkok Desak AS Hentikan Omong Kosong Terhadap Industri Energi Baru Tiongkok
Tiongkok

CRI online - AP Wira

banner

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian/foto: Global Times

BEIJING, Radio Bharata Online - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam jumpa pers hari Selasa kemarin (30/4) menyatakan bahwa pihak Tiongkok mendesak pihak Amerika Serikat (AS) berhenti menggembar-gemborkan “kelebihan kapasitas produksi Tiongkok” yang palsu, berhenti menindas dan membendung perkembangan industri energi baru Tiongkok dengan cara yang tidak adil dan tidak sesuai dengan prinsip pasar.

Lin Jian mengatakan, dengan menggembar-gemborkan “kelebihan kapasitas produksi Tiongkok”, AS kelihatannya tengah membicarakan isu ekonomi, tapi sebenarnya sama sekali omong kosong. Setiap negara memproduksi dan mengekspor produk yang menjadi keunggulan dirinya, ini adalah hakikat yang melekat pada perdagangan internasional. Kalau produksi yang melebihi kebutuhan negara produsen dicap sebagai kelebihan kapasitas produksi, dan langsung diminta untuk mengurangi produksi, jadi mustahil untuk melakukan perdagangan antar negara.

Li Jian mengatakan bahwa pihak AS mengetahui hal tersebut bertentangan dengan nalar sehat ilmu ekonomi, juga bertentangan dengan fakta perkembangan industri, tapi masih nekat menyematkan label “kelebihan kapasitas” pada Tiongkok, ternyata kesimpulan AS tersebut bukanlah definisi pasar, melainkan kebohongan rekayasa dan manipulasi kognitif pan-politisasi, tujuannya adalah mengekang perkembangan berkualitas tinggi Tiongkok, merampas hak perkembangan sah Tiongkok. Yang benar-benar kelebihan bukanlah kapasitas produksi Tiongkok, tetapi kekurangan percaya diri AS dan berbagai penghinaan terhadap Tiongkok.

Lin Jian menyatakan bahwa seperti yang ditunjukkan oleh Presiden Xi Jinping, pihak Tiongkok senang melihat AS yang percaya diri, terbuka, makmur dan berkembang, mengharapkan AS juga bisa memandang perkembangan Tiongkok secara positif. [CRI online]

Komentar

Berita Lainnya