Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB

“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19”
Teknologi

Kinar Lestari - Bharata Radio

banner

Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Deng Xijun

Duta Besar Tiongko untuk ASEAN Deng Xijun, dalam Virtual Jakarta Forum yang ketiga pada hari Selasa, 2 November 2020 mengatakan, “Para pemimpin Tiongkok dan ASEAN memberikan panduan strategis melalui komunikasi yang diperkuat.” Deng Xijun menambahkan, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Li Keqiang dan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi telah memelihara komunikasi yang erat dengan rekan-rekan ASEAN masing-masing serta Sekretaris Jenderal ASEAN dalam menetapkan arah kerja sama Tiongkok – ASEAN di saat-saat sulit saat ini atau dimasa pandemi.

Duta Besar Tiongko untuk ASEAN Deng Xijun, mengatakan Tiongkok telah melanjutkan diplomasi tatap muka dengan ASEAN dalam beberapa bulan terakhir. Adapun Direktur Yang Jiechi dari Kantor Komisi Pusat Urusan Luar Negeri sebelumnya telah mengunjungi Singapura dan Myanmar. Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menerima Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Utusan Khusus Presiden Indonesia Luhut Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin dan melakukan kunjungan ke Kamboja, Malaysia, Laos, Thailand dan Singapura.

Pertukaran ini bertujuan untuk memperdalam komunikasi antar Negara-Negara ASEAN – Tiongkok, serta meningkatkan kepercayaan dan menyuntikkan dorongan dalam pemulihan ekonomi.

Ditambahkan oleh Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun, pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-Tiongkok pada bulan September juga mengirimkan sinyal yang kuat tentang komitmen Tiongkok untuk bersama-sama memimpin kerja sama regional melawan COVID-19 dan mendorong pemulihan ekonomi.

Adapun upaya nyata yang dilakukan Tiongkok dan Negara – Negara ASEAN dalam memperkuat pemulihan ekonomi regional di tengah COVID-19 adalah dengan mendorong dimulainya kembali pekerjaan dan produksi untuk mendorong pertumbuhan regional.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Tiongkok telah membentuk “jalur cepat” dan “jalur hijau” dengan Singapura, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Indonesia untuk memfasilitasi pergerakan personel dan orang, menghubungkan jalur tersebut ke dalam jaringan regional dan melanjutkan penerbangan langsung dengan beberapa negara ASEAN. Upaya ini bertujuan untuk menstabilkan produksi dan rantai pasokan regional, mengembangkan model pertumbuhan dan bentuk bisnis baru. Dengan demikian apa yang diupayakan atau dilakukan dapat memberikan momentum yang lebih kuat dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan.

 

Selain itu dalam memperkuat pemulihan ekonomi regional di tengah pandemi COVID-19, ditambahkan pula oleh Duta Besar Tiongkok Deng Xijun, bahwa Tiongkok dan ASEAN telah memelihara hubungan perdagangan yang tangguh. Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun juga memberikan informasi, “Sangat menggembirakan melihat perdagangan ASEAN-Tiongkok tumbuh dengan kuat meskipun terjadi pandemi. ASEAN tetap menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok sepanjang tahun.” Ujar Deng Xijun dalam Virtual Jakarta Forum ketiga yang digelar virtual oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Senin (2/11/20).

Selain itu Deng Terkait pemulihan ekonomi regional, Xijun menambahkan “dalam tiga kuartal pertama, perdagangan ASEAN-Tiongkok mencapai 481,8 miliar dolar AS (terhitung sepertujuh dari perdagangan luar negeri Tiongkok), itu artinya tumbuh sebesar 5,6 persen di kuartal kedua dan 7,7 persen di kuartal ketiga (jauh lebih cepat daripada antara Tiongkok dan mitra dagang lainnya).” Deng Xijun juga menambahkan bahwa perdagangan antara Tiongkok dan Vietnam bahkan melonjak sebesar 23,5 persen pada kuartal ketiga.

Sebagai informasi tambahan, Tiongkok juga telah melakukan investasi langsung sebesar 10,7 miliar dolar AS di negara-negara ASEAN (naik 76,6 persen). Angka-angka ini menunjukkan ketahanan yang kuat dan potensi penuh dari hubungan ekonomi Tiongkok-ASEAN.

Selanjutnya untuk memperkuat pemulihan ekonomi regional di tengah pandemi COVID-19,Tiongkok dan ASEAN juga telah bekerja lebih erat dalam proyek Belt and Road.  Deng Xijun mengatakan, Tiongkok dan negara-negara ASEAN terus mendorong proyek-proyek BRI berkualitas tinggi dan menciptakan lebih banyak sinergi antara BRI dan MPAC 2025 dengan mengatasi kesulitan yang dibawa oleh pandemi. Upaya bersama ini kondusif bagi pemulihan ekonomi lokal.

Terkait pembangunan Kereta Api Tiongkok-Laos, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun memnyampaikan pembangunan tersebut terus  bergerak maju dengan cepat, ada sebanyak 75 terowongan dibor dan beberapa stasiun akan selesai.

Lalu mengenai rel kecepatan tinggi Jakarta-Bandung, konstruksi telah dimulai di 229 dari semua 237 lokasi proyek, dengan dua balok utama berkelanjutan telah diselesaikan dan Terowongan No. 10 melintasi jalur kereta api yang ada baru-baru ini, menandai terobosan lain.

Selanjutnya Proyek Jalan Tol Phnom Penh-Sihanoukville juga telah berjalan dengan lancar, dengan lebih dari seperempat konstruksi selesai.

Deng Xijun menambahkan, Tiongkok juga telah mencapai konsensus penting dengan negara-negara ASEAN dalam percepatan proyek-proyek besar, termasuk Kereta Api Tiongkok-Thailand dan East Coast Rail Link Malaysia.

Sementara itu dalam menghadapi dampak parah dari pandemi dan perkembangan kompleks di kawasan Tiongkok – ASEAN dan sekitarnya, Tiongkok telah melakukan upaya maksimal untuk mengoordinasikan pengendalian pandemi dengan pembangunan ekonomi dan sosial, memungkinkan ekonomi Tiongkok untuk bangkit kembali.

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner