Rabu, 16 November 2022 11:42:4 WIB

Respons Insiden Polandia, G7 Lakukan Pertemuan Darurat di Sela KTT G20
International

Endro - Radio Bharata Online

banner

(ki-ka) Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri pertemuan darurat para pemimpin dunia setelah dugaan Ledakan rudal Rusia di Polandia, di Bali, Indonesia, 16 November 2022. ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/pri.

NUSA DUA, Radio Bharata Online - Negara anggota G7 melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali, menyusul insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina.

Pertemuan tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah, yang menyebut pertemuan darurat seperti itu biasa terjadi dalam konferensi internasional, termasuk dalam hal ini KTT G20 yang diselenggarakan di bawah presidensi Indonesia.

Faizasyah mengatakan, rapat darurat yang dilakukan G7+ adalah bagian dari dinamika yang biasa terjadi pada suatu konferensi internasional.

Pertemuan darurat negara-negara G7, tidak akan mengganggu agenda hari kedua KTT G20, meskipun perlu dilakukan penyesuaian pengaturan waktu.

Dalam foto yang dirilis Reuters pada Rabu pagi, tampak Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak duduk bersama di satu meja dalam pertemuan darurat tersebut.

Pertemuan yang juga dihadiri dua pemimpin negara lain yaitu Spanyol dan Belanda, dilakukan sebelum para kepala negara G20 dijadwalkan melakukan penanaman bakau di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai, Bali.

Karena pertemuan G7, agenda penanaman bakau yang semula dijadwalkan pukul 09.00 WITA mundur dan terpantau hingga menjelang pukul 10.00 WITA Presiden Joko Widodo masih menyambut kehadiran para kepala negara G20 di lokasi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Polandia menyebut roket buatan Rusia telah jatuh di sebuah desa dekat dengan perbatasan Ukraina pada Selasa (15/11), dan menewaskan dua orang.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, sejauh ini Polandia tidak memiliki bukti konklusif yang menunjukkan siapa yang menembakkan rudal yang menyebabkan ledakan di fasilitas pengeringan biji-bijian tersebut.

Duda mengatakan bahwa kemungkinan besar Polandia akan meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 aliansi militer NATO setelah ledakan itu.

Duda berbicara setelah Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan, bahwa Polandia akan meningkatkan pengawasan wilayah udaranya setelah insiden tersebut.

Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia, dan menggambarkan laporan itu sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk memanaskan situasi".

Menurut Kemlu Rusia, tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia.

 

COPYRIGHT © ANTARA 2022

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner