Senin, 29 April 2024 12:6:32 WIB

Tiongkok Membentuk Platform Inovasi untuk Mempromosikan Aplikasi 6G
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Jin Yidun, Wakil Kepala Zhongguancun Institute of Ubiquitous-X Innovation and Applications (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Sebuah platform inovasi yang terintegrasi dengan komputasi dan kecerdasan buatan telah diluncurkan pada Forum Zhongguancun yang sedang berlangsung di Beijing untuk mempromosikan aplikasi teknologi 6G.

Sambil mempertahankan kecepatan transfer yang tinggi, teknologi komunikasi 6G memiliki daya komputasi dan kinerja keamanan yang lebih baik, yang dapat memberikan dukungan kuat untuk pengembangan kecerdasan buatan. Selain itu, 6G memiliki kemampuan cakupan yang lebih besar untuk mencapai lompatan kualitatif dalam jumlah pengguna layanan.

"Saya rasa kita bisa menggunakan istilah lebih tinggi, lebih cepat, lebih kuat untuk membuat orang lebih memahami 6G. Lebih tinggi sebenarnya adalah pita frekuensi yang lebih tinggi yang memberikan kecepatan transfer yang lebih tinggi di atasnya. Kami biasanya berpikir bahwa kecepatan puncaknya dapat mencapai 10 hingga 100 kali lipat dari 5G, sehingga puluhan milidetik dapat mengirimkan video definisi tinggi," kata Jin Yidun, Wakil Kepala Zhongguancun Institute of Ubiquitous-X Innovation and Applications.

Dengan pembentukan platform inovasi, teknologi 6G akan terintegrasi secara mendalam dalam komunikasi, penginderaan, intelijen, dan daya komputasi untuk membangun jaringan komunikasi yang lebih cerdas, saling terhubung, dan dapat beradaptasi dengan sendirinya. Hal ini akan mendorong masyarakat dari "Internet of Everything (IoE)" ke "kecerdasan buatan (AIoT)".

Sekitar tahun 2030, 6G akan tersedia secara komersial di area-area yang kondisi infrastrukturnya sudah terpenuhi, termasuk Tiongkok, demikian ungkap para panelis di forum tersebut pada hari Sabtu (27/4).

Forum Zhongguancun 2024 (Forum ZGC) dimulai pada tanggal 25 April 2024, dengan fokus pada bidang-bidang mutakhir mulai dari kecerdasan buatan hingga ilmu pengetahuan hayati dan material baru selama sesi lima hari.

Komentar

Berita Lainnya