Sabtu, 16 Agustus 2025 13:35:29 WIB

Para Tamu Puji Langkah Maju Tiongkok dalam Pembangunan Hijau di Acara Utama Hari Ekologi Nasional
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Tanya Steele, CEO World Wide Fund for Nature Inggris (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Para peserta acara utama Hari Ekologi Nasional memuji perubahan transformatif Tiongkok dalam pembangunan hijau sejak konsep "Perairan Jernih dan Pegunungan yang Rimbun adalah Aset Tak Ternilai" diterapkan dua dekade lalu.

Konsep ini pertama kali diajukan oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Provinsi Zhejiang Partai Komunis Tiongkok (PKT), ketika mengunjungi Desa Yucun di Kabupaten Anji, Tiongkok timur, pada 15 Agustus 2005.

Sejak itu, konsep tersebut telah membuka babak baru dalam konservasi ekologi dan pembangunan hijau Tiongkok.

Tiongkok kini menjadi salah satu negara tercepat di dunia dalam mengurangi intensitas energi. Tiongkok telah menjadi eksportir dan investor terbesar dalam energi bersih, menandatangani perjanjian proyek dengan 42 negara untuk mengatasi perubahan iklim secara global.

Pencapaian tersebut disorot dalam sebuah acara Hari Ekologi Nasional yang diselenggarakan di Beijing pada hari Jumat (15/8).

Para peserta berbagi wawasan mereka tentang konsep kunci yang mendorong Tiongkok dalam mencapai peradaban ekologis ini, dan memuji pidato Xi Jinping 20 tahun yang lalu sebagai momen penting.

"Pidato terpenting dari pagi ini adalah pidato yang disampaikan Sekretaris Partai Xi Jinping di Anji tepat 20 tahun yang lalu, merupakan momen yang sangat penting. Pidato itu telah mengubah sejarah, mengubah Tiongkok. Pidato itu adalah salah satu pidato yang mengubah dunia. Mengapa? Karena pidato itu mengemukakan gagasan bahwa hijau adalah emas. Tiongkok bisa menjadi makmur. Dan tetap bisa menjadi hijau. Itulah yang dibutuhkan dunia. Tiongkok adalah tempat yang indah. Namun Tiongkok akan menjadi lebih indah lagi ketika orang-orang dapat menikmati air bersih, udara bersih, dan tanah bersih. Dan mereka dapat melakukannya berdasarkan teknologi yang paling menakjubkan," ujar Erik Solheim, Eks Wakil Sekretaris Jenderal PBB.

"Pertemuan ini jelas merupakan momen yang sangat penting, momen bersejarah. Sudah 20 tahun sejak Xi Jinping benar-benar menguraikan 'Teori Dua Gunung'-nya. Dan intinya, hijau adalah emas. Dan kita tahu bahwa ini bukan hanya konsep penting, tetapi apa yang kita dengar adalah kemajuan yang telah dicapai selama 20 tahun terakhir, karena yang kita coba lakukan adalah menyeimbangkan pembangunan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa kita tidak merusak lingkungan alam kita. Dengan menyediakan dan memastikan di lingkungan alam tersebut terdapat ruang yang bersih, maka kita tahu bahwa satwa liar dapat pulih. Dan saya pikir Tiongkok telah memainkan peran yang sangat penting dalam hal itu," jelas Tanya Steele, CEO World Wide Fund for Nature Inggris.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner