Sabtu, 16 Agustus 2025 12:9:54 WIB

Tiongkok Dorong Transisi Hijau untuk Dukung Pembangunan Ekonomi dan Sosial yang Berkualitas Tinggi

Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

Tiongkok, Radio Bharata Online - Konsep "Perairan Jernih dan Pegunungan yang Rimbun adalah Aset Tak Ternilai" memberikan landasan teoretis dan jalur praktis bagi transisi hijau komprehensif pembangunan ekonomi dan sosial di Tiongkok, dengan signifikansi kontemporer yang khas.

Konsep itu merupakan salah satu elemen inti pemikiran Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tentang peradaban ekologi. Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Xi pada 15 Agustus 2005, ketika mengunjungi Yucun, sebuah desa di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, dalam kapasitasnya sebagai sekretaris Komite Provinsi Zhejiang Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-18 pada tahun 2012, Xi telah berkomitmen untuk menjadikan pembangunan hijau dan rendah karbon sebagai solusi fundamental bagi permasalahan ekologi dan lingkungan.

Intensitas konsumsi energi Tiongkok telah menurun secara kumulatif lebih dari 26 persen sejak tahun 2012, menjadikannya salah satu negara dengan penurunan intensitas konsumsi energi tercepat di dunia.

Sejak Tiongkok memasukkan konservasi ekologi ke dalam Rencana Terpadu Lima Lingkup sejak 2012, pembangunan hijau telah menjadi komponen penting dari Filosofi Pembangunan Baru.

Tiongkok telah meningkatkan pengelolaan standar dan label efisiensi energi, dengan sistem pelabelan efisiensi energi yang mencakup 45 kategori produk yang menggunakan energi di lima sektor utama yang mengonsumsi energi.

Bagi konsumen umum, produk berlabel efisiensi energi tingkat atas adalah yang paling diminati. Dengan digalakkannya program tukar tambah peralatan rumah tangga di seluruh Tiongkok, semakin banyak perusahaan yang meningkatkan investasi serta penelitian dan pengembangan produk ramah lingkungan.

Sementara itu, pesanan kapal baru Tiongkok untuk kapal bertenaga hijau terus meningkatkan pangsa pasar globalnya, meningkat dari 31,5 persen pada tahun 2021 menjadi 78,5 persen pada tahun 2024, dan beberapa perusahaan pembuat kapal telah membuat cadangan teknologi di bidang bahan bakar hijau seperti LNG, hidrogen, dan amonia, memposisikan diri untuk mengamankan pesanan dengan segera.

Di Kawasan Baru Xiongan, semua bangunan yang baru dibangun kini ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon dioksida lebih dari 1,4 juta ton per tahun. Saat ini, proporsi area bangunan hijau yang baru dibangun di seluruh Tiongkok telah melampaui 91 persen.

27 sektor industri utama Tiongkok, termasuk petrokimia dan teknik kimia, serta baja, memanfaatkan peluang pembaruan dan transformasi peralatan berskala besar di negara tersebut untuk mempercepat pembaruan peralatan dan proses serta mencapai transformasi menuju pembangunan hijau.

Menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, negara itu telah membangun 6.430 pabrik hijau sejauh ini, dengan nilai output mencapai lebih dari 25 persen dari total industri manufaktur.

Sejak 2012, konsumsi energi dan emisi karbon per unit PDB telah turun masing-masing lebih dari 26 persen dan 35 persen, menjadikan Tiongkok salah satu negara dengan peningkatan efisiensi energi tercepat di dunia.

Tiongkok telah menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal kapasitas terpasang tenaga fotovoltaik dan angin selama 10 tahun berturut-turut, dan kapasitas terpasang penyimpanan energi baru mencapai lebih dari 40 persen dari total global.

Komentar