Senin, 29 April 2024 11:38:23 WIB

Tuduhan 'Kelebihan Kapasitas' Mobil Listrik Tiongkok Terbantahkan dengan Data Pasar Terbaru
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Grafik yang menunjukkan data ekspor mobil Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tingkat penggunaan kapasitas mayoritas eksportir mobil terkemuka Tiongkok di pasar kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dianggap normal, menurut analisis Bloomberg baru-baru ini yang telah membantu menjelaskan realitas pasar yang sebenarnya.

Hal ini terjadi ketika beberapa politisi dan media Barat mengklaim bahwa perkembangan pesat produsen EV Tiongkok didorong oleh subsidi, dengan mengatakan bahwa kelebihan kapasitas produksi berdampak pada pasar dunia. Tapi, kapasitas produksi Tiongkok saat ini masih jauh dari memenuhi permintaan pasar.

Data Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok menunjukkan bahwa dari tahun 2019 hingga 2023, ekspor mobil Tiongkok hanya menyumbang 15,9 persen dari produksi dalam negeri. Rasio ekspor terhadap produksi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara penghasil mobil lainnya seperti Jerman, Jepang, dan Korea Selatan.

Kelebihan kapasitas pada dasarnya terjadi karena tidak ada permintaan pasar yang cukup untuk produk yang diproduksi. Tapi, dalam kasus mobil listrik, kenyataannya justru sebaliknya.

Hampir 14 juta mobil listrik baru terdaftar secara global pada tahun 2023, dan penjualan mobil listrik pada tahun 2023 lebih tinggi 3,5 juta dibandingkan dengan tahun 2022, meningkat 35 persen dari tahun ke tahun, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) pada hari Selasa (23/4) lalu, yang mengindikasikan bahwa pertumbuhannya tetap kuat seiring dengan semakin matangnya pasar mobil listrik.

Menurut Asosiasi Dealer Mobil Tiongkok, indeks kewaspadaan inventaris kendaraan Tiongkok, yang mencerminkan tekanan inventaris pada dealer mobil, turun 5,8 poin persentase dari bulan ke bulan di bulan Maret tahun ini. Laporan IEA mencatat bahwa penjualan kendaraan listrik di Tiongkok tetap kuat. IEA memproyeksikan bahwa penjualan akan tumbuh hampir 25 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu, mencapai sekitar 10 juta.

Pada tanggal 23 April 2024, sebuah komentar di surat kabar Swiss Neue Zürcher Zeitung (Jurnal Baru Zürich) berpendapat bahwa keluhan Barat tentang "kelebihan kapasitas" Tiongkok adalah munafik dan picik. Alih-alih menggembar-gemborkan "ancaman Tiongkok", negara-negara industri Barat akan lebih baik menghadapi persaingan, mengambil manfaat dari produk yang bagus dan terjangkau dan mendorong akses pasar yang setara dengan imbalan lebih banyak produk energi ramah lingkungan dari Tiongkok yang masuk ke pasar Eropa, demikian saran artikel tersebut.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner