Kamis, 28 Maret 2024 12:25:59 WIB
Para Ahli: Filipina Secara Sistematis Memanas-Manasi Isu Laut Tiongkok Selatan
International
Eko Satrio Wibowo
Yang Xiao, Wakil Direktur Institut Studi Strategi Maritim di Institut Hubungan Internasional Kontemporer Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Para pakar hubungan internasional dan hukum maritim Tiongkok memperingatkan bahwa Filipina kini lebih sering melakukan provokasi di Laut Tiongkok Selatan secara terorganisir.
Selain intrusi kapal pasokan ke perairan yang berdekatan dengan Ren'ai Jiao pada hari Sabtu (23/3) lalu, baru-baru ini Filipina juga menggembar-gemborkan klaimnya bahwa nelayan Tiongkok menggunakan sianida untuk menangkap ikan di perairan Huangyan Dao, dan mengirimkan 34 orang ke Tiexian Jiao tanpa mempedulikan peringatan dan bujukan dari pihak Tiongkok. Para ahli mencatat bahwa Filipina telah memobilisasi media di hampir setiap operasi provokatif, berusaha untuk memainkan peran sebagai korban di depan pers.
"Hal yang paling umum kita lihat sekarang adalah ketika (Filipina) melakukan provokasi di Laut Tiongkok Selatan, mereka akan memilih waktu ketika ombak sedang tenang, mengisi kapalnya dengan peralatan syuting, dan ditambah lagi dengan tim khusus untuk memfilmkan dan menyunting gambar-gambar ini. Kemudian mereka akan melemparkan gambar-gambar tersebut ke arena opini publik internasional dan platform media, untuk menciptakan masalah dan membangun tekanan. Ini adalah pendekatan jalur ganda. Pendekatan ini mengejar dua jalur pada saat yang bersamaan. Sambil memajukan militerisasi untuk mengubah status quo, secara bersamaan membangun tekanan opini publik untuk mendiskreditkan Tiongkok dan menutupi tindakan provokatifnya," kata Yang Xiao, Wakil Direktur Institut Studi Strategi Maritim di Institut Hubungan Internasional Kontemporer Tiongkok.
Para ahli juga mencatat bahwa tindakan Filipina harus menjadi perhatian bagi negara-negara regional.
"Jenis provokasi yang dilakukan Filipina di laut melanggar Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan. Dengan meningkatnya ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, patroli laut dan udara bersama Filipina dengan negara-negara di luar kawasan, latihan bilateral dan multilateral, mekanisme multilateral berskala kecil, dan sekarang pertemuan mendatang antara Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina pada bulan April - ini kemungkinan akan semakin mengarah pada kebangkitan mentalitas Perang Dingin di Laut Tiongkok Selatan. Ini adalah sesuatu yang tidak ingin dilihat oleh Tiongkok, dan juga bukan sesuatu yang ingin dilihat oleh negara-negara ASEAN," kata Ding Duo, Wakil Direktur Institut Hukum dan Kebijakan Maritim di Institut Studi Laut Tiongkok Selatan.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB