Sabtu, 16 Agustus 2025 11:53:40 WIB

Menteri Luar Negeri Tiongkok, Laos, Myanmar, dan Thailand Gelar Pertemuan Informal
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Menteri Luar Negeri Tiongkok, Laos, Myanmar, dan Thailand Foto Bersama (CMG)

Anning, Radio Bharata Online - Para menteri luar negeri Tiongkok, Laos, Myanmar, dan Thailand mengadakan pertemuan informal di Anning, Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok, pada hari Jumat (15/8). Semua pihak berjanji untuk membantu menjaga stabilitas Myanmar dan bersama-sama memerangi kejahatan lintas batas.

Sejak pertemuan kuadrilateral pertama tahun lalu, situasi di Myanmar secara umum telah stabil, dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk memajukan rekonstruksi pascagempa dan menjaga kedaulatan, kemerdekaan, serta stabilitas nasionalnya, ujar Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok.

Ia menyerukan untuk mematuhi pendekatan "dipimpin Myanmar, dimiliki Myanmar", mendukung pilihan rakyat Myanmar, dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog.

Wang menekankan pentingnya mediasi oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan bantuan dari negara-negara tetangga, dengan ASEAN sebagai saluran utama, sekaligus memberikan peran penuh kepada mekanisme seperti Pertemuan Menteri Luar Negeri Informal dan Pertemuan Menteri Luar Negeri Negara-Negara Tetangga Myanmar.

Ia juga mendesak prioritas mata pencaharian dan pembangunan rakyat, mendukung Myanmar dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan rekonstruksi pascagempa, serta mendorong kerja sama di berbagai bidang untuk kepentingan rakyat, seraya memperingatkan terhadap kekuatan eksternal yang dapat merusak stabilitas regional.

Menteri Luar Negeri Myanmar, U Than Swe, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Tiongkok, Laos, dan Thailand dalam mengatasi tantangan dan menegaskan kembali komitmen Myanmar untuk memajukan proses perdamaian dan rekonsiliasi domestik melalui dialog politik. Ia mengatakan Myanmar secara aktif mempersiapkan pemilu yang transparan pada akhir tahun untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.

Menteri Luar Negeri Laos, Thongsavanh Phomvihane, menyatakan dukungan negaranya terhadap proses politik dan pemilu yang "dipimpin dan dimiliki Myanmar" untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan rekonsiliasi nasional.

Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa, mengatakan Thailand bersedia bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk memberikan dukungan dan bantuan bagi Myanmar dalam menyelenggarakan pemilu berdasarkan prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri.

Keempat menteri luar negeri juga bertukar pandangan mengenai upaya bersama untuk memerangi kejahatan lintas batas.

Wang menekankan bahwa memerangi kejahatan semacam itu berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, merupakan perhatian bersama keempat negara, dan membutuhkan tindakan terkoordinasi.

Ia menyerukan penguatan pembangunan kelembagaan, penguatan operasi bersama dan pengawasan perbatasan, penguatan pembangunan kapasitas dan koordinasi peradilan, serta penguatan pembangunan transformatif dan tata kelola sosial.

Semua pihak sepakat untuk memperdalam kerja sama penegakan hukum, mengintensifkan upaya melawan kejahatan lintas batas seperti perjudian daring, penipuan telekomunikasi, perdagangan narkoba dan senjata, serta perdagangan manusia, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner