Rabu, 17 April 2024 11:39:14 WIB

Tiongkok Menolak Laporan Inggris mengenai Hong Kong
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Lin Jian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok telah mendesak Inggris untuk berhenti mencampuri urusan Hong Kong, dan berhenti menyembunyikan dan bersekongkol dengan para penjahat dan perusuh yang merusak keamanan nasional Tiongkok.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (16/4) pada konferensi pers reguler ketika diminta untuk mengomentari fitnah yang dilontarkan terhadap urusan Hong Kong dalam laporan enam bulanan yang disebut oleh Inggris.

"Laporan yang disebut Inggris itu mengabaikan fakta dan menyebut yang putih menjadi hitam. Ini adalah campur tangan terang-terangan dalam urusan Hong Kong yang merupakan urusan dalam negeri Tiongkok dan pelanggaran prinsip-prinsip hukum internasional dan norma-norma dasar dalam hubungan internasional. Tiongkok menyesalkan dan dengan tegas menentangnya," kata Lin.

"Sejak kembalinya Hong Kong ke pangkuan ibu pertiwi, pemerintah pusat telah sepenuhnya, dengan setia dan tegas menerapkan prinsip-prinsip Satu Negara, Dua Sistem, rakyat Hong Kong yang mengatur Hong Kong dan otonomi yang tinggi. Undang-undang tentang Perlindungan Keamanan Nasional di Daerah Administratif Khusus Hong Kong dan Undang-undang Perlindungan Keamanan Nasional telah memberikan Hong Kong perisai yang kuat untuk keamanan nasional. Berkat undang-undang keamanan nasional, hak dan kebebasan penduduk Hong Kong yang diberikan oleh hukum berada di bawah perlindungan yang lebih baik. Mereka juga menikmati rasa keuntungan, kebahagiaan, dan keamanan yang lebih kuat. Hong Kong berada dalam posisi yang lebih baik dari sebelumnya untuk sepenuhnya fokus pada pertumbuhan ekonomi, perawakannya sebagai pusat keuangan, pelayaran, dan perdagangan internasional akan semakin terkonsolidasi dan prospek pembangunannya akan semakin cerah," paparnya.

"Urusan Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok. Sudah 27 tahun sejak kembalinya Hong Kong dan Inggris harus menghormati fakta tersebut. Inggris juga harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan berhenti menjadi tempat berlindung bagi orang-orang yang berusaha merusak keamanan dan stabilitas nasional Tiongkok di Hong Kong," tegas Lin.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner