Kamis, 2 Mei 2024 16:25:5 WIB
Eks PM Prancis: Orang Tiongkok adalah Pekerja Keras yang Luar Biasa, Berkomitmen terhadap Pembangunan Negara
International
Eko Satrio Wibowo
Jean-Pierre Raffarin, mantan Perdana Menteri Prancis (CMG)
Wuhan, Radio Bharata Online - Rakyat Tiongkok adalah pekerja keras yang luar biasa, cerdas dan sangat berkomitmen terhadap pembangunan negara yang harus dihormati oleh semua orang Eropa, kata mantan Perdana Menteri Prancis, Jean-Pierre Raffarin, dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok tengah, menjelang kunjungan kenegaraan yang dijadwalkan oleh Presiden Xi Jinping ke Prancis.
Raffarin, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Prancis dari tahun 2002 hingga 2005, telah menjadi teman setia Tiongkok, menjadi saksi kebangkitan dan perkembangan Tiongkok selama beberapa dekade terakhir.
"Selama lebih dari 50 tahun, saya telah berkenalan dengan Tiongkok melalui lebih dari seratus kunjungan dan mempertahankan hubungan yang berkelanjutan dengan Republik Rakyat Tiongkok. Saya tidak bisa berpura-pura memahami Tiongkok sepenuhnya, karena saya tidak tahu bahasanya. Saya tahu sedikit tentang peradabannya. Tapi saya telah mengenal orang-orang Tiongkok secara mendalam, dan saya percaya bahwa kita, orang Eropa, harus memiliki kekaguman yang besar terhadap orang-orang Tiongkok, yang sangat pekerja keras, sangat cerdas, dan sangat berkomitmen terhadap pembangunan negara," kata Raffarin.
Terkesan dengan perkembangan pesat Tiongkok yang ia amati selama lebih dari 100 kali kunjungannya ke negara tersebut, Raffarin mengaitkan pencapaian itu dengan rakyat Tiongkok.
"Selama 50 tahun terakhir, saya telah melihat gedung-gedung di Shanghai menjulang tinggi. Saya telah melihat para pekerja konstruksi memanjat ke puncak gedung pencakar langit dengan menggunakan perancah bambu. Saya telah melihat betapa besar usaha yang diperlukan untuk membangun negara besar ini dalam waktu yang singkat. Anda dapat merasakan apa yang telah dicapai Tiongkok saat ini ketika Anda naik kereta api berkecepatan tinggi di Tiongkok, atau ketika Anda merasakan distrik-distrik baru yang cerdas dan ramah lingkungan di kota-kotanya. Banyak kemajuan yang telah dicapai. Tentu saja, seperti di tempat lain, ada kesulitan dan masalah yang masih ada. Namun secara keseluruhan, dalam 50 tahun, saya telah melihat Tiongkok berubah, dan itulah mengapa saya sangat menghormati rakyat Tiongkok," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB