Senin, 15 April 2024 8:58:49 WIB

AI untuk meningkatkan produktivitas, tetapi apakah kita siap untuk itu?
Teknologi

AP Wira

banner

Ilustrasi/foto Shine

BEIJING, Radio Bharata Online - Sebuah studi baru oleh konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Mercer,  menunjukkan bahwa kecerdasan buatan adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas, tetapi sebagian besar tenaga kerja belum siap untuk berubah.

Menurut Studi Tren Bakat Global Mercer tahun 2024, AI generatif diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas, dengan 40 persen eksekutif memprediksi AI akan menghasilkan lebih dari 30 persen peningkatan produktivitas.

Namun, 58 persen dari mereka percaya bahwa laju kemajuan teknologi telah melampaui kemampuan perusahaan untuk melatih kembali pekerja.

Laporan ini mengumpulkan wawasan dari lebih dari 12.000 eksekutif bisnis, pemimpin SDM, karyawan, dan investor di seluruh dunia, mengeksplorasi bagaimana bisnis dapat bertindak untuk berkembang di era baru.

Ilya Bonic, pemimpin karir global dan kepala strategi di Mercer mengatakan, “AI Generatif menjadi perhatian utama para eksekutif,”

Dia juga menambahkan, "Teknologi itu sendiri tidak akan memberikan peningkatan produktivitas, Melainkan kombinasi teknologi dan manusialah yang membuat perbedaan."

Bonic menyebut, para pemimpin bisnis dapat menganggap perolehan produktivitas 30 persen sama dengan melakukan jumlah pekerjaan dengan 30 persen lebih sedikit orang, atau melakukan 130 persen pekerjaan dengan jumlah orang yang sama. Bagaimanapun, ini adalah kesempatan penting untuk berkontribusi di masa depan.

Namun, penelitian ini juga menemukan sekitar 74 persen eksekutif mengungkapkan keprihatinan tentang kemampuan personel berbakat untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Hanya 28 persen pemimpin SDM yang yakin akan keberhasilan penerapan kolaborasi manusia-mesin.

Bonic menjelaskan, beberapa risiko untuk pasar tenaga kerja yang lebih besar seperti Tiongkok, yang memiliki segmen tenaga kerja yang berbeda, adalah bagaimana memastikan bahwa produktivitas atau manfaatnya dibagikan kepada lebih banyak orang dan tidak hanya menguntungkan segelintir orang.

studi tersebut menunjukkan, dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dan perubahan dalam metode kerja, 96 persen perusahaan berencana untuk mendesain ulang fungsi SDM tahun ini untuk memenuhi ekspektasi organisasi dan karyawan dengan lebih baik.

Di Tiongkok, studi tersebut menemukan 45 persen responden mengatakan mereka percaya organisasi mereka akan mengajarkan keterampilan yang mereka butuhkan jika pekerjaan mereka berubah akibat AI atau otomatisasi, sedangkan angkanya 30 persen untuk negara lain di dunia. [Shine]

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner