Kamis, 28 Maret 2024 16:38:14 WIB

Eks Kepala BFA: Perkembangan Tiongkok Berarti Peluang Ketimbang Ancaman
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Long Yongtu, mantan Ketua Boao Forum for Asia (CMG)

Boao, Radio Bharata Online - Pembangunan Tiongkok menciptakan peluang bagi seluruh dunia dan bukannya menimbulkan ancaman, kata Long Yongtu, mantan Ketua Boao Forum for Asia (BFA) di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan, pada hari Rabu (27/3).

Konferensi Tahunan BFA 2024, yang berlangsung di Kota Boao, Hainan, berlangsung dari hari Selasa (26/3) hingga Jum'at (29/3). Konferensi tahun ini memiliki empat bagian utama, yakni ekonomi global, inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan sosial, dan kerja sama internasional, yang mencakup lebih dari 40 kegiatan sub-forum.

Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV), Long Yongtu, mantan Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BFA dari tahun 2003 sampai 2010, mengatakan bahwa Asia menjadi semakin penting di dunia, yang menawarkan peluang bagi perkembangan Tiongkok.

"Saya rasa Asia akan memainkan peran yang lebih besar karena pusat ekonomi global bergeser ke Asia, yang merupakan fakta yang tak terbantahkan. Sekarang e-commerce lintas negara berkembang sangat cepat dan setengahnya berada di Asia. Pusat-pusat dari beberapa industri baru dan bentuk-bentuk bisnis baru sekarang berada di Tiongkok. Ada juga energi baru dan semakin banyak produk baru di Asia. Jadi, posisinya di dunia akan menjadi semakin penting. Jadi bisa dibilang Asia kini menjadi pendorong penting bagi ekonomi global. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai kekuatan pendorong yang paling penting. Pola kerja sama ekonomi global juga mengalami perubahan," katanya.

"Perkembangan Asia menawarkan peluang yang besar bagi kita. Sebagai contoh, hubungan antara Tiongkok dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sangat penting bagi kami. ASEAN adalah mitra dagang terbesar kami dan juga salah satu tujuan investasi paling penting bagi Tiongkok, dengan jumlah FDI ke luar mencapai 380 miliar dolar AS. Jadi, semua ini menunjukkan adanya pergeseran fokus perdagangan dan investasi global dengan pergeseran fokus ekonomi. Oleh karena itu, hal ini telah membentuk pola baru dalam keterbukaan Tiongkok. Jadi, pentingnya Asia semakin meningkat," kata Long.

Dia mengatakan bahwa Tiongkok harus membuat suaranya didengar agar dunia dapat memperoleh manfaat timbal balik dari perkembangannya.

"Ini bukan berarti kami ingin mengesampingkan Amerika Serikat dan Barat. Kami juga sangat mementingkan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Tetapi kami ingin membiarkan pihak lain berbagi keuntungan dari kebangkitan Asia dan Tiongkok bersama-sama. Ini adalah sikap yang sangat jelas dari pemerintah Tiongkok. Tiongkok membangun infrastruktur di seluruh dunia dan meningkatkan interkonektivitas global di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan. Tiongkok juga mengadakan pameran impor di Shanghai, yang memungkinkan orang asing datang ke Tiongkok untuk mendirikan kios dan menjual barang. Semua langkah penting ini mendorong konsensus di seluruh dunia bahwa pembangunan Tiongkok bukanlah ancaman, melainkan peluang. Kami ingin berbagi keuntungan dari pembangunan Tiongkok dengan seluruh dunia dan kami harus membuat konsep ini terdengar dengan jelas," paparnya.

Didirikan pada tahun 2001, BFA adalah organisasi internasional non-pemerintah dan nirlaba yang berkomitmen untuk mempromosikan integrasi ekonomi regional dan membawa negara-negara Asia lebih dekat ke tujuan pembangunan mereka.

Komentar

Berita Lainnya