Beijing, Bharata Online - Tiongkok telah memperkuat sistem jaminan sosial secara signifikan bagi rakyatnya, khususnya kelompok rentan, termasuk masyarakat miskin, penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak yang mengalami kesulitan, selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), demikian disampaikan Kementerian Urusan Sipil negara tersebut pada hari Jumat (10/10).
Dalam konferensi pers di Beijing mengenai pencapaian-pencapaian penting yang dicapai selama periode Rencana Lima Tahun ke-14, para pejabat kementerian itu mengatakan Tiongkok telah membangun sistem bantuan sosial bertingkat yang menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.
Sejauh ini, dalam periode 2021-2025, standar tunjangan hidup untuk wilayah perkotaan dan pedesaan telah meningkat masing-masing sebesar 19,6 persen dan 21,3 persen, yang memberikan manfaat bagi 39,4 juta individu berpenghasilan rendah, serta 4,82 juta lainnya yang tidak memiliki kemampuan untuk bekerja, tidak memiliki sumber mata pencaharian, dan tidak memiliki penopang wajib.
Lu Zhiyuan, Menteri Urusan Sipil Tiongkok, menyampaikan kepada pers bahwa Tiongkok terus meningkatkan sistem layanan perawatan lansia yang memenuhi persyaratan nasionalnya.
"Dalam hal layanan perawatan lansia, Tiongkok telah sepenuhnya membangun sistem layanan perawatan lansia dasar dan menyelesaikan desain tingkat atas untuk reformasi dan pengembangan layanan perawatan lansia. Sistem layanan perawatan lansia yang unik dan disesuaikan dengan kondisi nasional sedang dibangun dengan cepat, dan struktur pasokannya terus membaik. Pada akhir tahun 2024, terdapat 406.000 institusi dan fasilitas perawatan lansia di seluruh negeri, dengan proporsi tempat tidur perawatan meningkat dari 48 persen pada tahun 2020 menjadi 65,7 persen saat ini," ujarnya.
Selama periode lima tahun, Tiongkok juga telah mempercepat pembangunan sistem layanan perawatan dan dukungan bagi penyandang disabilitas berat, dan subsidi standar hidup rata-rata nasional bagi penyandang disabilitas yang sedang kesulitan dan subsidi perawatan bagi penyandang disabilitas berat masing-masing meningkat sebesar 31,9 persen dan 22,5 persen.
Terkait perlindungan anak-anak dalam situasi sulit, Tiongkok telah memasukkan anak-anak yatim piatu de facto, anak-anak terlantar, dan anak-anak migran ke dalam cakupan layanan perlindungan dan pengasuhan nasional, dan sistem perlindungan dan pengasuhan komprehensif yang mencakup semua jenis anak dalam situasi sulit telah dibentuk sejak awal.
Standar keamanan hidup dasar bagi anak yatim piatu dalam pengasuhan terpusat, anak yatim piatu yang tinggal di masyarakat, dan anak-anak yatim piatu de facto telah meningkat masing-masing sebesar 26 persen, 32 persen, dan 31 persen dibandingkan tahun 2020.