Beijing, Radio Bharata Online - Forum Xiangshan Beijing ke-12 resmi berakhir pada hari Jumat (19/9), setelah diskusi mendalam yang berfokus pada tema "Meneguhkan Ketertiban Internasional dan Mempromosikan Pembangunan yang Damai."

Acara tiga hari ini dihadiri oleh lebih dari 1.800 peserta, termasuk delegasi resmi, pakar, akademisi, dan pengamat dari lebih dari 100 negara, kawasan, dan organisasi internasional.

Diskusi mencakup isu-isu seperti membangun sistem tata kelola keamanan global yang adil dan setara, meningkatkan rasa saling percaya strategis dan kerja sama keamanan di Asia-Pasifik, menjaga ketertiban internasional dan stabilitas global, serta mempromosikan perdamaian regional melalui dialog dan konsultasi.

Forum ini juga menampilkan dialog para pakar terkemuka, seminar untuk perwira dan akademisi militer muda, dan beberapa sesi tertutup, yang mendorong pembelajaran bersama dan memperluas jalur komunikasi antara peserta Tiongkok dan internasional.

"Kami yakin Tiongkok akan terus menjadi pendukung kuat perdamaian dan stabilitas global. Kami juga yakin bahwa ke depannya, forum ini akan terus menjadi platform yang sangat berpengaruh untuk mengatasi tantangan keamanan kolektif, dan kami menantikan pertumbuhannya yang berkelanjutan dan partisipasi Rwanda dalam edisi-edisi mendatang," ujar Menteri Pertahanan Rwanda, Juvenal Marizamunda, kepada China Central Television setelah menghadiri sesi pleno keempat forum tersebut pada hari Jumat (19/9).

Sejak diluncurkan pada tahun 2006, Forum Xiangshan Beijing telah berkembang menjadi platform internasional utama untuk dialog pertahanan dan keamanan.