Tiongkok, Bharata Online - Total impor dan ekspor barang Tiongkok dalam denominasi yuan naik menjadi 33,61 triliun yuan (sekitar 78.293 triliun rupiah) dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, naik 4 persen secara tahunan (year-on-year), menurut data yang dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan pada hari Senin (13/10).
Volume ekspor mencapai 19,95 triliun yuan (sekitar 46.473 triliun rupiah) dalam sembilan bulan tersebut, naik 7,1 persen secara tahunan (year-on-year), mempertahankan pertumbuhan selama delapan kuartal berturut-turut.
Volume impor mencapai 13,66 triliun yuan (sekitar 31.821 triliun rupiah), tumbuh selama empat bulan berturut-turut, tetapi turun 0,2 persen secara tahunan (year-on-year).
Pada bulan September 2025, impor dan ekspor mencapai 4,04 triliun yuan (sekitar 9.411 triliun rupiah), meningkat 8 persen secara tahunan (year-on-year).
Impor dan ekspor Tiongkok dengan negara-negara APEC lainnya mencapai 19,41 triliun yuan (sekitar 45.216 triliun rupiah) dalam tiga kuartal pertama, naik 2 persen secara tahunan (year-on-year), menyumbang 57,8 persen dari total volume perdagangan luar negeri negara tersebut.
Nilai impor dan ekspor Tiongkok ke negara-negara peserta Prakarsa Sabuk dan Jalan mencapai 17,37 triliun yuan (sekitar 40.463 triliun rupiah) dari Januari hingga September 2025, meningkat 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai perdagangan barang dengan negara-negara ASEAN mencapai 5,57 triliun yuan (sekitar 12.975 triliun rupiah), meningkat 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menyumbang 16,6 persen dari total nilai perdagangan luar negeri Tiongkok. ASEAN terus mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok.
Nilai impor dan ekspor perusahaan swasta Tiongkok mencapai 19,16 triliun yuan (sekitar 44.633 triliun rupiah) dalam sembilan bulan pertama, meningkat 7,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai kekuatan utama dalam menstabilkan perdagangan luar negeri, nilai impor dan ekspor perusahaan swasta Tiongkok telah mengalami pertumbuhan tahunan selama 22 kuartal berturut-turut.