JAKARTA, Radio Bharata Online - Inggris, Australia, dan Kanada pada hari Minggu secara resmi mengakui negara Palestina, dalam perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Barat selama beberapa dekade, yang memicu kemarahan Israel. Sementara Portugal juga siap mengakui negara Palestina.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam sebuah pesan di X mengatakan, hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina.
Keputusan Starmer ini memiliki makna simbolis, karena Inggris memainkan peran penting dalam pembentukan Israel, sebagai negara modern pasca Perang Dunia II, dan telah lama menjadi sekutunya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada hari Minggu, bahwa pengakuan Inggris atas negara Palestina merupakan langkah penting menuju perdamaian abadi di kawasan tersebut.
Husam Zomlot, kepala Misi Palestina di London, menyebut keputusan tersebut sebagai "pengakuan yang telah lama dinantikan" yang "bukan tentang Palestina, tetapi tentang pemenuhan tanggung jawab serius Inggris."
Husam Zomlot, kepala Misi Palestina di Inggris, saat wawancara di misi tersebut di London Barat, Inggris, 21 September 2025. /VCG
Inggris dan Kanada menjadi negara G7 pertama yang mengambil langkah tersebut, diikuti oleh Prancis dan negara-negara lain pada Sidang Umum PBB tahunan, yang dibuka Senin lalu di New York.
Perdana Menteri Kanada Mark Carney di halaman X mengatakan, "Kanada mengakui Negara Palestina, dan menawarkan kemitraan dalam membangun janji masa depan yang damai bagi Negara Palestina dan Negara Israel."
Menurut Mark, ini adalah momen penting bagi Palestina, dan ambisi mereka yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk mencapai kenegaraan. (CGTN)