Beijing, Bharata Online - Perdagangan jasa Tiongkok mempertahankan pertumbuhan yang stabil pada tiga kuartal pertama tahun ini, dengan total impor dan ekspor mencapai hampir 5,94 triliun yuan (sekitar 13.932 triliun rupiah), naik 7,6 persen secara tahunan (year-on-year), ungkap Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Selasa (4/11).
Secara spesifik, ekspor jasa naik 14,4 persen menjadi lebih dari 2,6 triliun yuan (sekitar 6.098 triliun rupiah), sementara impor meningkat 2,8 persen menjadi lebih dari 3,33 triliun yuan (sekitar 7.810 triliun rupiah), menurut data kementerian Kementerian Perdagangan Tiongkok. Defisit perdagangan jasa menyempit sebesar 238,24 miliar yuan (sekitar 559 triliun rupiah) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perdagangan jasa berbasis pengetahuan terus tumbuh, dengan total impor dan ekspor mencapai sekitar 2,27 triliun yuan (sekitar 5.324 triliun rupiah), naik 6,4 persen secara tahunan.
Secara spesifik, ekspor jasa berbasis pengetahuan naik 9,2 persen menjadi hampir 1,32 triliun yuan (sekitar 3.095 triliun rupiah), sementara impor meningkat 2,8 persen menjadi 952,83 miliar yuan (sekitar 2.234 triliun rupiah). Surplus perdagangan meningkat sebesar 85,73 miliar yuan (sekitar 201 triliun rupiah) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, perdagangan jasa komersial lainnya tumbuh sebesar 3,9 persen, mencapai 966,38 miliar yuan (sekitar 2.265 triliun rupiah), sementara jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi meningkat sebesar 10,6 persen, menjadi 794,06 miliar yuan (sekitar 1.861 triliun rupiah).
Menurut data itu, perdagangan jasa perjalanan mencapai hampir 1,64 triliun yuan (sekitar 3.844 triliun rupiah) dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, naik 8,8 persen dari tahun sebelumnya. Di antaranya, ekspor jasa perjalanan melonjak 54,4 persen selama periode tersebut, sementara impor naik 2,7 persen.