Beijing, Bharata Online - Lebih dari 40 persen output manufaktur bruto Tiongkok di tingkat nasional, provinsi, dan kota akan berasal dari pabrik-pabrik ramah lingkungan pada tahun 2030, ungkap seorang pejabat Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi atau Ministry of Industry and Information Technology (MIIT) Tiongkok dalam sebuah pengarahan kebijakan rutin pada hari Jumat (31/10).

Untuk mencapai tujuan tersebut, MIIT berencana untuk mendorong perusahaan-perusahaan perdagangan luar negeri mengadopsi praktik desain dan produksi ramah lingkungan serta mempercepat transformasi ramah lingkungan industri untuk menyuntikkan momentum baru dalam perluasan perdagangan ramah lingkungan.

MIIT menyatakan bahwa mereka akan memperkuat penciptaan nilai, membimbing perusahaan-perusahaan dalam menerapkan desain ramah lingkungan dan manufaktur ramah lingkungan, meningkatkan nilai tambah produk untuk mendapatkan "premium ramah lingkungan" dan mengakses pasar internasional dengan lebih baik.

"Selanjutnya, kami akan mempercepat transformasi hijau dan peningkatan seluruh rantai, termasuk desain produk, manufaktur, penggunaan, daur ulang, dan pemanfaatan sirkular. Kami akan melaksanakan rencana untuk meningkatkan dan memperluas pabrik hijau, dengan tujuan meningkatkan output manufaktur bruto yang bersumber dari pabrik hijau di tingkat nasional, provinsi, dan kota hingga 40 persen pada tahun 2030. Kami akan menjalankan inisiatif peningkatan rantai pasokan hijau, mendorong transformasi hijau di kawasan teknologi tinggi dan kawasan industri, serta secara aktif mengembangkan dan membangun sejumlah kawasan tanpa karbon," ujar Wang Peng, Direktur Departemen Konservasi Energi dan Pemanfaatan Komprehensif di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tiongkok.

Pada akhir tahun 2024, Tiongkok telah mendirikan 451 perusahaan desain hijau secara kumulatif, mengembangkan dan mempromosikan lebih dari 40.000 produk hijau, membangun 6.430 pabrik hijau tingkat nasional, dan 491 kawasan industri hijau secara total. Output dari pabrik hijau tersebut menyumbang lebih dari 20 persen dari total nasional.