Beijing, Bharata Online - Seorang pemuda Meksiko meyakini bahwa pidato Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-32 pada hari Jumat (31/10) lalu memperjelas arah kerja sama dan pembangunan masa depan di kawasan Asia-Pasifik, menekankan pentingnya mempromosikan perdagangan terbuka dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Tahun ini menandai Pertemuan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik ke-32, yang berlangsung di Gyeongju, Korea Selatan. Pada hari Jumat (31/10), Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyampaikan pidato pada sesi pertama, di mana ia menekankan pentingnya lingkungan ekonomi yang inklusif dan terbuka untuk pertumbuhan dan pertukaran yang saling menguntungkan dalam "membangun komunitas Asia-Pasifik".
Xi juga menyebutkan bahwa, dalam lingkungan yang tidak pasti yang menimbulkan tantangan global baru, anggota APEC "harus tetap setia pada misi pendirian APEC untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat".
Berdasarkan gagasan ini, ia mengajukan lima usulan: Pertama, mempraktikkan multilateralisme sejati dan memperbarui aturan ekonomi dan perdagangan internasional. Kedua, membangun lingkungan ekonomi terbuka di kawasan, dan mendorong liberalisasi serta fasilitasi perdagangan dan investasi. Ketiga, mendukung pengembangan rantai pasokan terbuka dan konektivitas antarmasyarakat. Keempat, memajukan transformasi digital dan hijau dalam perdaganga Kelima, mendorong pembangunan yang inklusif dan bermanfaat secara universal.
"Proposal-proposal ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Tiongkok terhadap kawasan ini dan dorongannya untuk membangun globalisasi ekonomi inklusif demi pembangunan bersama dan kemakmuran bersama. Pidato Presiden Xi Jinping menyampaikan arah kerja sama dan pembangunan masa depan di kawasan Asia-Pasifik. Dari sana, kita dapat melihat penekanan yang jelas tentang pentingnya mempromosikan perdagangan terbuka dan kolaborasi yang saling menguntungkan, yang dimungkinkan melalui pembangunan yang didasarkan pada kepentingan bersama dan kebutuhan bersama negara-negara akan pertumbuhan bersama, komitmen para pemimpin, dan kerja sama ekonomi bersama untuk bergerak maju dan mengambil langkah selanjutnya bagi APEC dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan," ujar Moraima Ordonez, seorang mahasiswa Meksiko di Universitas Peking.
Pentingnya kawasan Asia-Pasifik dan APEC terletak pada perannya sebagai bagian paling dinamis dari ekonomi global, yang menyumbang lebih dari 50 persen PDB global dan dengan demikian bertindak sebagai mesin pertumbuhan global.
Sebagai pemuda dari ekonomi APEC, Ordonez juga berharap kawasan Asia-Pasifik dapat memperkuat kerja sama dengan membuka jalur global bagi generasi muda.
"Saya berharap kawasan Asia-Pasifik akan meningkatkan kerja sama dengan membuka jalur global bagi generasi muda, karena pemuda adalah jembatan menuju masa depan, dan di bawah gagasan inklusi, kaum muda harus berperan aktif melalui saluran komunikasi dan partisipasi yang terbuka. Pada tahun 2026, pertemuan APEC akan diselenggarakan di Tiongkok. Oleh karena itu, saya berharap diskusi akan berfokus pada perlunya upaya mendalam untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kerja sama bagi populasi terpinggirkan serta memperkuat pendekatan inklusif terhadap pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang guna mengatasi kesenjangan yang ada di negara-negara di kawasan ini," ujarnya.
Xi pada hari Sabtu (1/11) mengumumkan bahwa pusat teknologi Tiongkok, Shenzhen, akan menjadi tuan rumah Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC pada bulan November 2026. Ini akan menjadi ketiga kalinya Tiongkok menjadi tuan rumah acara bergengsi tersebut.