Gyeongju, Bharata Online - Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Presiden AS, Donald Trump, di Busan, Korea Selatan pada hari Kamis (30/10) lalu akan membawa dampak positif bagi perekonomian global.

Menteri tersebut mendampingi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-32 di Gyeongju, Korsel, dari Jumat (31/10) hingga Sabtu (1/11).

"Dan hasilnya positif, kan? Menyusun kerangka kerja dan menyepakati beberapa persyaratan, kan? Namun, saya yakin akan ada lebih banyak pertemuan. Maksud saya, untuk memahami, akan ada lebih banyak pertemuan antara keduanya. Dan itu bagus, karena setiap kali ada pertemuan, suhu akan turun. Dan tentu saja, sebelum pertemuan, tim kerja akan bertemu satu sama lain untuk memastikan banyak masalah terselesaikan," ujar Tengku Zafrul Aziz.

"Ini bergerak ke arah yang benar. Dan bagi Malaysia, bagi ASEAN, keduanya adalah dua mitra dagang terbesar, dua investor terbesar di kawasan ini, dan juga di Malaysia. Jadi, jika Anda melihat kedua kekuatan ekonomi super ini bekerja sama, berkolaborasi, dan berkolaborasi, dampak positifnya pasti akan terasa bagi ekonomi global," tambahnya.

Xi mengatakan dalam pertemuan pada hari Kamis (30/10) bahwa ia siap untuk terus bekerja sama dengan Trump guna membangun fondasi yang kokoh bagi hubungan bilateral, dan menciptakan suasana yang kondusif bagi pembangunan kedua negara.

Xi mencatat bahwa tim ekonomi dan perdagangan kedua negara telah bertukar pandangan secara mendalam mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan yang penting, dan mencapai konsensus dalam menyelesaikan berbagai masalah. Menurutnya, hubungan bisnis ini harus terus menjadi jangkar dan kekuatan pendorong bagi hubungan Tiongkok-AS, bukan batu sandungan atau titik gesekan.

Xi meminta kedua tim untuk melanjutkan pembicaraan mereka dengan semangat kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan, serta terus memperpendek daftar masalah dan memperpanjang daftar kerja sama.

Trump mengatakan bahwa Tiongkok adalah mitra terbesar Amerika Serikat, dan dengan upaya bersama, kedua negara dapat melakukan banyak hal hebat bagi dunia dan meraih kesuksesan selama bertahun-tahun.

Kedua presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, energi, dan bidang lainnya, serta mendorong lebih banyak pertukaran antarmasyarakat. Mereka juga sepakat untuk menjaga interaksi secara berkala.