Rabu, 8 Februari 2023 11:34:38 WIB

Peluang Indonesia di Ekspedisi Barang via Udara
Ekonomi

Antara/Endro

banner

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perhubungan, yang juga Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon Prawiraatmadja.

Radio Bharata Online - Indonesia berpeluang besar memiliki angkutan barang melalui udara, mengingat jumlah kargo udara saat pandemi COVID-19 tidak banyak terpengaruh, dibandingkan jumlah penumpang pesawat yang turun tajam.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perhubungan, yang juga Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon Prawiraatmadja dalam keterangan di Jakarta mengatakan, disaat usai pandemi seperti saat ini, peluang tersebut makin terbuka lebar, dan dapat dimanfaatkan oleh operator penerbangan di dalam dan luar negeri.

Hal ini diungkapkan Denon Prawiraatmadja saat menghadiri acara Canada Special Mission Aircraft, seminar yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia.

Menurutnya, dari data yang ada hingga Juni 2022 kargo udara mengalami penurunan hanya 12 persen, jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan jumlah penumpang dan jumlah penerbangan di Indonesia pada saat Pandemi COVID-19, dimana jumlah penumpang mengalami penurunan hingga 32 persen, dan jumlah penerbangan turun hingga 28 persen.

Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa peluang dan kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh maskapai, untuk bisa mengembangkan angkutan kargo di Indonesia.  Lagi pula mengingat Indonesia berbentuk kepulauan, maka transportasi orang dan barang (kargo) lebih banyak dilakukan dengan menggunakan pesawat.

Lalu, dalam jangkauan yang lebih besar, Indonesia terletak di antara dua benua, sehingga dapat dikembangkan bisnis transshipment kargo.

Selain peluang itu, menurut Denon, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi dan PDB yang cukup bagus. Dalam periode 2016 – 2045, Pemerintah Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi 5,7 persen per tahun, sehingga Indonesia mampu menjadi negara dengan perekonomian nomor 4 terbesar di dunia pada tahun 2045. (Antara)

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner