Kamis, 28 Maret 2024 14:48:18 WIB
Beijing "E-Town" Menggembar-Gemborkan Dukungan Baru untuk Menarik Lebih Banyak Investasi Asing
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Zheng Haitao, Wakil Direktur Komisi Administrasi Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Dengan dukungan baru yang menarik, Beijing menarik perusahaan-perusahaan investasi asing untuk menetap di "E-Town", sebuah zona ekonomi khusus yang menghasilkan hampir sepertiga dari nilai tambah industri di ibu kota Tiongkok tersebut.
Dikenal juga sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing, E-town adalah satu-satunya zona tingkat nasional di kota ini. Sejak didirikan pada tahun 1990-an, kawasan itu telah menarik investasi besar hingga miliaran dolar, dengan dana dari para pemain besar dunia termasuk GE, Mercedes Benz, dan Bayer.
"Kami menempati 0,35 persen lahan di Beijing dan menyumbangkan 30 persen dari nilai tambah industri di kota ini. Kami dapat mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang didanai asing adalah saksi dan peserta dalam perkembangan pesat Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing," kata Zheng Haitao, Wakil Direktur Komisi Administrasi Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing.
Pada tahun 2023, area pengembangan meluncurkan sekelompok langkah untuk mendukung pengembangan berkualitas tinggi dari perusahaan yang diinvestasikan asing.
"Kami membentuk gugus tugas khusus untuk perusahaan yang didanai asing tahun lalu dan meluncurkan kebijakan dan langkah-langkah yang menguntungkan sebagai bagian dari sistem kebijakan yang disebut Two Plus X, yang mencakup kebijakan nyata untuk mendukung pendirian, pengurangan biaya, dan peningkatan efisiensi. Kami juga menawarkan hadiah maksimum 100 juta yuan (sekitar 219 miliar rupiah) untuk perusahaan yang sudah mapan," kata Zheng.
Upaya-upaya ini merupakan bagian dari strategi nasional yang lebih besar untuk menarik investasi asing. Kementerian Perdagangan Tiongkok menyelenggarakan serangkaian kegiatan tahun ini di bawah kampanye "Invest in China".
Acara utama dari kampanye ini adalah KTT Invest in China 2024, yang diadakan di Beijing. Para pejabat kota naik ke atas panggung pada acara tersebut untuk meyakinkan para investor global untuk menempatkan taruhan mereka di Tiongkok.
Perusahaan-perusahaan yang mengindahkan seruan tersebut telah melihat hasil yang positif, dengan pertumbuhan laba dari tahun ke tahun pada bisnis yang diinvestasikan asing melebihi rata-rata nasional untuk perusahaan industri besar dengan faktor tiga kali lipat dalam dua bulan pertama tahun ini.
Tapi, bagi banyak perusahaan yang baru pertama kali memasuki pasar, kebijakan untuk membantu mereka terbiasa dan terintegrasi ke dalam pasar lokal adalah kuncinya, menurut Mark Greeven, CEO International Institute for Management Development (IMD) China.
"Memungkinkan mereka, misalnya, untuk membangun pusat inovasi, untuk terhubung dengan konsumen, untuk memahami cara kerja konsumen dan membangun ekosistem tersebut dengan mitra lokal lainnya, apakah itu universitas atau perusahaan lokal. Saya rasa hal ini sangat, sangat penting," ujarnya.
Greeven dan rekan-rekannya di sekolah bisnis yang berbasis di Swiss ini secara teratur menulis studi kasus tentang industri di Tiongkok, mengidentifikasi peluang-peluang di masa depan.
"Perusahaan-perusahaan di Tiongkok sedang bertransformasi. Kami sedang mencari mesin pertumbuhan berikutnya, apa kurva-S besar berikutnya yang bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB