Jumat, 19 April 2024 13:31:9 WIB
Bank Sentral Tiongkok: Kebijakan Moneter yang Efektif Mendorong Penyaluran Kredit dan Menjaga Stabilitas di Kuartal Pertama 2024
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Zhu Hexin, Deputi Gubernur People's Bank of China dan Kepala Administrasi Negara untuk Valuta Asing Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Kebijakan moneter Tiongkok telah mencapai keseimbangan yang solid antara stabilitas dan peningkatan pinjaman, kata seorang pejabat bank sentral Tiongkok dalam sebuah konferensi pers di Beijing pada hari Kamis (18/4).
Zhu Hexin, Deputi Gubernur People's Bank of China dan Kepala Administrasi Negara untuk Valuta Asing Tiongkok, mengatakan bahwa pada kuartal pertama tahun ini, total skala keuangan tumbuh dengan stabil, dengan peningkatan 12,9 triliun yuan (sekitar 29 ribu triliun rupiah) dalam pembiayaan sosial, sebuah ukuran luas dari pinjaman kepada sektor swasta di Tiongkok.
Zhu pun menambahkan bahwa jumlah uang beredar dalam perekonomian (M2) juga tumbuh 8,3 persen, dan pinjaman yang beredar dalam RMB tumbuh 9,6 persen pada akhir kuartal pertama.
"Sejak paruh kedua tahun lalu, kami telah meningkatkan upaya untuk memandu pasokan kredit yang seimbang. Pada kuartal pertama tahun ini, rasio pasokan kredit telah kembali ke tingkat rata-rata sebelumnya, menyisakan ruang yang cukup untuk pertumbuhan kredit dalam tiga kuartal ke depan," kata Zhu.
Pejabat perbankan juga menggarisbawahi optimalisasi struktur kredit negara pada kuartal pertama, yang secara efektif telah meningkatkan pinjaman ke sektor-sektor strategis utama.
Pada akhir Maret 2024, tingkat pertumbuhan pinjaman dari lembaga keuangan ke manufaktur berteknologi tinggi mencapai 27 persen, sementara usaha kecil dan mikro mampu meningkatkan pinjaman sebesar 20 persen, keduanya jauh lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan secara keseluruhan.
Selain itu, biaya-biaya pembiayaan terus menurun. Suku bunga kredit korporasi baru di kuartal pertama adalah 3,75 persen, turun 0,22 persen dari tahun sebelumnya, dan suku bunga kredit perumahan pribadi baru adalah 3,71 persen, turun 0,46 persen dari tahun sebelumnya.
"Secara umum, serangkaian langkah kebijakan moneter yang diperkenalkan secara bertahap berperan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan merupakan awal yang baik. Masih ada ruang bagi kebijakan moneter untuk memainkan perannya di masa depan. Kami akan memantau dengan seksama dampak dari kebijakan tersebut, pemulihan ekonomi dan pencapaian target ekonomi kami, dan kami akan menggunakan kebijakan GWM (Giro Wajib Minimum) kami dengan tepat," kata Zhu.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB