Selasa, 7 Mei 2024 12:37:16 WIB

Sektor Katering Tiongkok Mengalami Peningkatan Seiring dengan Tren Wisata Kuliner
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang turis di kota Qiqihar di timur laut Tiongkok (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Katering di Tiongkok mengalami pertumbuhan yang signifikan pada liburan May Day atau Hari Buruh pada tanggal 1-5 Mei 2024, seiring dengan berkembangnya wisata kuliner di berbagai daerah di negara tersebut, menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Senin (6/5).

Data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok menunjukkan bahwa dalam liburan lima hari itu, penjualan oleh perusahaan-perusahaan ritel dan katering besar di seluruh Tiongkok meningkat 6,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan pelanggan di distrik-distrik pusat perbelanjaan di 36 dari 70 kota besar dan menengah di seluruh Tiongkok juga meningkat 15,1 persen.

Untuk menarik wisatawan selama liburan, banyak kota yang berlomba-lomba mempromosikan makanan khas setempat. Di kota Qiqihar di timur laut Tiongkok, makanan yang paling digemari adalah barbekyu. Keluarga-keluarga akan pergi ke perkemahan untuk menikmati desis panggangan.

"Barbekyu-nya sangat enak dan tempatnya sangat bagus," kata seorang turis.

Di kota Xiamen bagian timur Tiongkok, banyak turis yang berjalan-jalan di lorong-lorong dan menjelajahi jajanan kaki lima dan makanan ringan di sekitar lingkungan tersebut, dan keluar dengan tangan dan perut yang kenyang.

"Di sini sangat ramai. Saya telah membeli kue pasta ubi, yang terkenal di sini, dan makanan ringan lainnya. Saya suka suasana kehidupan di sini," kata Ibu Jiang, seorang turis.

Sementara itu, para pedagang lokal juga mengalami hari-hari yang sibuk. Hong Zimin, penjual ayam suwir, mengatakan bahwa antrian bisa memanjang dari pukul lima sore hingga delapan malam.

"Ada begitu banyak orang di sini sehingga kami yang berjumlah belasan orang tidak dapat melayani mereka," kata Hong.

Situasi serupa terjadi di sebuah pasar malam di Yinchuan, barat laut Tiongkok, dengan orang-orang berbondong-bondong mendatangi kios-kios yang menjual jajanan lokal.

"Orang-orang dari berbagai daerah datang ke sini, dan pasar mulai ramai setelah pukul tujuh malam, dan kemudian semakin ramai," ujar Liu Bao, seorang pedagang yang menjual susu hangat.

Wisatawan tidak hanya peduli dengan rasa makanan, tapi juga suasana dan gaya bersantap. Para pedagang makanan dan minuman berhasil memasukkan unsur budaya tradisional atau modis ke dalam produk dan lingkungan bersantap sehingga mengundang para wisatawan untuk tetap tinggal, bersantai, dan mencicipi selama liburan.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner