Jumat, 22 Maret 2024 13:49:31 WIB
Pejabat: Tiongkok Mempertahankan Utang Pemerintah yang Moderat
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Liao Min (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tingkat utang agregat Tiongkok tetap moderat, dan sejalan dengan kebijakan fiskal negara tersebut yang berupaya memitigasi kemungkinan risiko dan tantangan di masa depan, kata Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Liao Min, pada hari Kamis (21/3).
Pernyataan tersebut disampaikannya pada konferensi pers di Beijing sebagai jawaban atas pertanyaan media mengenai imbal hasil obligasi pemerintah Tiongkok.
"Sesuai dengan rencana fiskal secara keseluruhan, banyak obligasi pemerintah yang diterbitkan secara berturut-turut. Kami melihat bahwa obligasi pemerintah Tiongkok mendapat sambutan luas di pasar. Dalam beberapa bulan terakhir, investor luar negeri secara konsisten meningkatkan kepemilikan bersih mereka pada obligasi pemerintah Tiongkok, yang secara luas dianggap sebagai salah satu obligasi pemerintah dengan kinerja terbaik di Asia," kata Liao.
Ia menyebutkan bahwa selain mendukung pertumbuhan ekonomi, Kementerian Keuangan Tiongkok secara konsisten memprioritaskan pengelolaan tingkat defisit dan tingkat utang pemerintah secara ilmiah untuk memastikan keberlanjutan fiskal jangka menengah dan panjang. Dari tahun 2018 hingga 2023, Tiongkok secara historis mempertahankan rasio defisit anggarannya pada atau di bawah 3 persen.
"Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, tingkat defisit fiskal pada tahun 2024 ditetapkan sebesar 3 persen. Secara keseluruhan, kami yakin tingkat utang pemerintah Tiongkok berada pada tingkat moderat. Hal ini sejalan dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan juga kondusif untuk mencapai tujuan jangka panjang. keberlanjutan fiskal jangka panjang," tambah Liao.
Kebijakan fiskal yang proaktif dan kebijakan moneter yang hati-hati akan dilanjutkan di Tiongkok, dengan rasio defisit terhadap produk domestik bruto (PDB) ditetapkan sebesar 3 persen dan defisit pemerintah meningkat sebesar 180 miliar yuan (sekitar 393 triliun rupiah) dari angka anggaran tahun 2023.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB