Kamis, 18 April 2024 13:56:8 WIB

AI Membentuk Kembali Masa Depan Pembuatan dan Penjualan Konten di Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Raul Pardeilhan, model, aktor, dan pembuat film asal Argentina yang telah menjadi wajah dari beberapa merek mewah terbesar di dunia (CMG)

Haikou, Radio Bharata Online - Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi topik hangat di Pameran Produk Konsumen Internasional Tiongkok yang sedang berlangsung di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan, dengan merek-merek mengeksplorasi cara-cara untuk memanfaatkan AI dalam strategi konten mereka dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Raul Pardeilhan, model, aktor, dan pembuat film asal Argentina yang telah menjadi wajah dari beberapa merek mewah terbesar di dunia, telah bekerja di Tiongkok selama 13 tahun dan baru-baru ini menjadikan Hainan sebagai rumahnya.

"Hainan memiliki banyak peluang. Banyak merek fesyen yang berada di Hainan, karena ini adalah tujuan wisata mewah bagi warga Tiongkok dan juga bagi beberapa orang asing. Mereka menargetkan orang-orang seperti saya. Saya hampir berusia 42 tahun bulan depan. Mereka lebih dewasa dan memiliki kapasitas lebih untuk membeli mobil mahal atau memiliki gaya hidup yang mewakili merek-merek mewah seperti itu," ujar Pardeilhan.

Tapi kini, bahkan gaya hidup impian dan tubuh yang sempurna dapat dihasilkan oleh AI, yang mengganggu industri Pardeilhan sehingga ia memutuskan untuk mengikuti perkembangannya.

"Saya memutuskan untuk bermitra dengan orang-orang yang bekerja dengan AI dengan cara yang dapat saya manfaatkan, bukan hanya kecantikan saya, tapi juga kecerdasan saya. Saya sudah bisa berbahasa Mandarin, namun saya juga akan menggunakan teknologi ini untuk memanfaatkan semua konten yang saya buat dalam menerjemahkan berbagai bahasa. Jadi, menurut saya ini adalah alat yang sangat ampuh untuk menjangkau lebih banyak orang. Dan ya, ini juga menyenangkan," kata Pardeilhan.

Rumah mode global, seperti Burberry, Dolce and Gabbana, dan Coach, memanfaatkan kekuatan AI karena mereka semakin menyadari keunggulan brand ambassador dalam bentuk AI dibandingkan dengan aktor manusia.

"AI adalah produktivitas baru yang kami gunakan dalam kampanye pemasaran kami, serta cara kerja baru untuk menjadi lebih akurat dalam prediksi kami, agar lebih baik dalam memahami konsumen kami dan menciptakan kisah sukses yang kuat di masa depan," ujar Liliana Lucioni, Presiden Coach Tiongkok.

AI dapat menguraikan tren dan perilaku konsumen, menawarkan data yang bernuansa untuk membuat konten yang disesuaikan, mendorong lalu lintas audiens, dan pada akhirnya, meningkatkan penjualan.

Di Tiongkok, tidak ada kekurangan data untuk membuat AI lebih pintar, tetapi para analis mengatakan bahwa tantangannya terletak pada memanfaatkan data berkualitas tinggi dan menggunakannya dengan cara yang etis.

"Bagaimana Anda membangun AI yang dapat dipercaya dengan pagar pembatas yang cukup, namun tidak berlebihan sehingga membuatnya terlalu berporos pada satu sisi di atas sisi lainnya. Saya pikir ada beberapa bagian untuk itu. Salah satunya adalah pemerintah, pemerintah harus memiliki regulasi standar. Kami melihat sebagian besar pemerintah melakukan hal tersebut, termasuk pemerintah Tiongkok. Dan kita juga perlu memiliki bagian itu di dalam industri dan juga di dalam perusahaan itu sendiri. Bagaimana cara mengatur teknologi seperti itu, apa yang perlu saya ungkapkan, apa yang perlu saya tolak untuk membangun pagar pembatas dalam menggunakan teknologi tersebut?" ujar Roman Fan, Co-Managing Partner Deloitte China AI Institute.

Pameran Produk Konsumen Internasional Tiongkok ke-4, yang berlangsung dari tanggal 13 hingga 18 April 2024, telah menarik lebih dari 4.000 merek dari 71 negara dan wilayah. Pameran ini merupakan satu-satunya pameran tingkat nasional di Tiongkok yang menampilkan produk konsumen dan merupakan pameran konsumen terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner