Selasa, 26 Maret 2024 11:55:29 WIB

Danfoss dan AstraZeneca Optimis dengan Industri AI di Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Pascal Soriot, CEO AstraZeneca (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Penyedia teknologi Denmark, Danfoss, dan raksasa farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca, dua perusahaan multinasional terkemuka di dunia, melihat potensi pertumbuhan yang luar biasa dalam teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Tiongkok, bertaruh pada revolusi AI yang menjanjikan di negara tersebut dengan investasi yang berkelanjutan.

Berbicara di sela-sela China Development Forum 2024 di Beijing pada hari Minggu, CEO Danfoss, Kim Fausing, dan CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan bahwa perusahaan mereka berencana untuk berinvestasi lebih lanjut dalam inovasi dan manufaktur cerdas di pabrik-pabrik mereka di Tiongkok, dengan keyakinan bahwa Tiongkok memainkan peran penting dalam pengembangan dan tata kelola global AI dengan sistem industri yang maju dan kumpulan talenta yang hebat.

"Saya pikir pada akhirnya (AI) juga sangat memengaruhi produktivitas, jadi kami banyak berinvestasi dalam inovasi, dan kami banyak berinvestasi dalam manufaktur pintar. Jadi, untuk menjadi lebih produktif dalam pengaturan manufaktur kami, tetapi juga mengembangkan sistem yang jauh lebih cerdas di sekitar infrastruktur kami, AI akan sangat membantu untuk benar-benar mengembangkan sistem yang lebih efisien," kata Fausing dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV).

"Saya pikir (AI adalah) teknologi yang sangat penting yang akan mengubah cara kita beroperasi, dan Tiongkok dapat memainkan peran penting dalam hal ini karena ada banyak teknologi hebat dan banyak orang yang sangat berbakat yang mengembangkan teknologi AI baru di Tiongkok. Jadi, ini akan menjadi bagian penting di masa depan," ujar Soriot.

Selama China Development Forum tahun ini dari hari Minggu (24/3) hingga Senin (25/3), sebuah seminar diadakan bagi para peserta untuk mendiskusikan peran AI dan pengembangan serta tata kelolanya. Perwakilan internasional dari berbagai sektor, seperti manufaktur peralatan, asuransi keuangan, teknologi tinggi dan semikonduktor, serta perawatan kesehatan, pada acara tersebut percaya bahwa Tiongkok memiliki keunggulan yang tak tertandingi dibandingkan negara lain dalam industri AI.

Industri AI di Tiongkok telah berkembang pesat. Skala industri inti mencapai 500 miliar yuan (sekitar 1.094 triliun rupiah) tahun lalu dan diproyeksikan meningkat tiga kali lipat hingga melebihi 1,7 triliun yuan (sekitar 3.721 triliun rupiah) pada tahun 2035, menurut data dari Pusat Pengembangan Industri Informasi Tiongkok.

Forum tingkat tinggi tahun ini mengangkat tema "Pembangunan Tiongkok yang Berkelanjutan". Para pejabat pemerintah Tiongkok, perwakilan dari organisasi internasional dan perusahaan-perusahaan Fortune 500 dunia, serta para akademisi ternama dari seluruh dunia berkumpul di ibu kota Tiongkok untuk berdialog mengenai perkembangan dan potensi ekonomi Tiongkok.

Sejak didirikan pada tahun 2000, China Development Forum telah menjadi platform penting bagi keterbukaan Tiongkok terhadap dunia dengan mendorong kerja sama dan pertukaran internasional.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner